"Kakak, mau pergi kemana?" tanya seorang gadis kecil pada anak
laki-laki yang lebih tinggi di depannya. tangan mungilnya memegang ujung
baju anak laki-laki tersebut.
Anak laki-laki itu menoleh
dan tersenyum pada gadis kecil yang merupakan adiknya itu. "Hanya
jalan-jalan sebentar. Yuri di rumah saja."
Gadis kecil yang dipanggil Yuri itu menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Tidak mau. Yuri mau ikut kakak!" serunya.
Anak laki-laki itu terlihat ragu sejenak namun kemudian dia tersenyum lagi. "Baiklah, tapi jangan nakal ya?"
Yuri tersenyum riang. "Iya!"
Mereka pun berjalan meninggalkan rumah sambil bergandengan
tangan. "Kak Yuji, kita mau kemana?" tanya Yuri setelah cukup lama
berjalan.
"Kemana pun asal tidak di rumah," jawab Yuji dengan tetap memandang lurus ke depan.
"Kakak tidak suka rumah?"
"Kakak hanya tidak suka melihat ayah dan ibu yang selalu bertengkar."
"Kenapa mereka selalu bertengkar?"
"Entahlah... lagipula Yuri masih kecil jadi tidak akan mengerti."
Yuri
tidak menjawab lagi. Saat itu dia memang masih terlalu kecil untuk
mengerti. Yang dia tahu hanyalah dia ingin terus berada dekat dengan
kakaknya.
"Tapi kakak tidak akan meninggalkan Yuri sendirian di rumah kan?" ujarnya tiba-tiba.
Yuji
menghentikan langkahnya lalu berjongkok dan mengusap kepala Yuri.
"Tentu saja. Karena Yuri adalah satu-satunya alasan kakak untuk tetap
berada di rumah."
Yuri tersenyum lega. "Kakak janji?"
"Janji."
...
Aku terjaga dari tidurku.
Mimpi itu lagi... kenapa belakangan ini aku selalu memimpikannya? Sebuah
kenangan masa lalu. Ya, gadis kecil dalam mimpi itu adalah aku dan anak
laki-laki itu adalah kakakku, Yuji. Dia adalah satu-satunya keluarga
yang kupunya. Ayah dan ibu? Jangan tanyakan mereka. Mereka hanya
memikirkan diri mereka sendiri tanpa memedulikan kami, anak-anaknya.
Aku
melirik jam dinding di sudut kamarku. Pukul 1 malam. Sepertinya aku
tidak bisa tidur lagi. Aku merindukan kakak... aku pun memutuskan untuk
naik ke atas atap. Biasanya kakak selalu berada di sana untuk melihat
bintang tapi aku hanya dapat menghembuskan napas kecewa saat kulihat
tidak ada seorang pun di sana. Aku berjalan ke ujung atap dan
menengadahkan kepalaku untuk memandang langit kemudian memejamkan
mataku. Tiba-tiba sebuah kenangan masa lalu kembali muncul ke dalam
benakku.
...
Sosok kakak
terlihat dari jauh. Rambutnya yang hitam berantakan tertiup angin tapi
tidak mengurangi pesonanya. Dia duduk di ujung atap dengan mata tertuju
pada langit di atasnya. Aku selalu suka ekspresi kakak saat sedang
memandang langit seperti itu.
"Kenapa hanya berdiri disitu?" Ternyata kakak menyadari kehadiranku.
Aku menghampirinya. "Tidak... aku hanya tidak ingin mengganggu kakak. Hehe."
Kakak melihat ke arahku dan tertawa. "Haha jangan bersikap seolaha aku adalah orang lain. Duduklah"
Aku
duduk disamping kakak dan menatap langit berbintang. "Hey kak, bintang
yang paling terang itu terlihat seperti kakak," ujarku setelah hening
cukup lama.
"Ohya?"
"Iya! Karena kakak
seperti bintang yang bersinar untuk menerangi duniaku. Kalau tidak ada
kakak, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan di dunia ini sendirian.
Karena tanpa bintang, malam pasti akan terasa gelap sekali."
"Tapi... apakah bintang itu akan selalu berada di sana? Apakah aku akan selalu
bisa melihatnya?" sambungku lagi. Tiba-tiba aku merasa takut jika suatu
hari nanti aku tidak bisa melihat kakakku lagi.
"Dia akan selalu berada disana," jawab kakak kemudian. "Walaupun
terkadang kau tidak bisa melihatnya, tapi percayalah bahwa dia tidak
pergi kemanapun. Dia hanya bersembunyi di balik awan-awan itu dan dari
atas sana dia selalu bisa melihatmu jadi kau tidak perlu khawatir."
"Yah... lagipula kakak tidak akan pergi kemana pun kan?"
"..."
"Kak?"
"Maaf
Yuri, aku belum memberitahumu bahwa lusa aku harus berangkat ke London.
Minggu lalu aku mendapat kabar bahwa aku mendapatkan beasiswa di sana.
Aku tidak mau meninggalkanmu sendirian disini, tapi aku juga tidak bisa
melepaskan mimpiku... Peluang ini bukan hal yang bisa dengan mudah
kudapatkan. Selain itu, dengan mengambil kesempatan ini, kita bisa pergi
meninggalkan rumah. Aku berniat mengajakmu kesana tapi kau masih harus
menyelesaikan sekolahmu disini, jadi 1 tahun lagi aku baru akan
menjemputmu," jelas kakak.
"Tidak boleh! Kalau kakak pergi, aku dengan siapa disini?" Rasa takut itu kembali muncul.
"Hanya 1 tahun Yuri, setelah itu kakak akan menjemputmu. Lagipula kita masih bisa berkomunikasi dengan email dan telepon kan?"
Aku
terdiam dan kembali menatap bintang yang tadi. Dia masih disana.
Benar, walaupun jauh, dia akan selalu terasa dekat. Bintang tidak pergi
kemanapun. Saat tidak terlihat, awan-awan itu hanya menutupinya dan
suatu hari nanti angin akan membawa awan-awan itu pergi dan
memperlihatkan bintang-bintang itu lagi.
"Baiklah... jaga
dirimu baik-baik disana kak. Tapi kau harus janji bahwa nanti kau akan
menjemputku." Aku memaksakan senyumku untuk melepaskan kepergiannya lalu
kakak memelukku erat.
...
Aku tersadar dari ingatan 3 tahun lalu dan kembali menatap langit
berbintang itu. Kak Yuji belum juga datang menjemputku. Sudah 3 tahun
berlalu sejak hari yang dijanjikannya itu. Aku mencoba untuk tetap
percaya bahwa suatu hari nanti dia akan datang menjemputku tapi setiap
detik yang terlewati telah memakan kepercayaanku sedikit demi sedikit
atau membuatku semakin menyadari kebohongan yang aku buat sendiri... tanpa sadar, mataku telah basah oleh air mata.
Aku tahu dia tidak
akan datang. Dia tidak bisa datang. Kecelakaan pesawat 3 tahun lalu
telah membawanya ke tempat lain. Mungkin sebuah tempat yang indah di
surga sana.
Kakak... apa kau bisa melihatku dari atas sana? Aku
sekarang sendirian, padahal kau janji bahwa kau tidak akan
meninggalkanku sendirian.
Malam ini pun tidak ada bintang yang
terlihat. Apakah mereka masih berada disana? Awan kumohon pergilah.
Perlihatkan bintangku lagi...
...
-cherryblossom:)-
huwee. . This story makes me feel so sad. . UUh~ It makes me cry. . But I want to reads the next. Let's continue. . ^^
ReplyDeleteI will wait. . ^w<
but this story ended already. dont have the next part. just wait another story then..ok ? ;)
ReplyDeletewooaaahh.. nice.. ^^
ReplyDeleteI really like it..
sa-chaaann.. i become your fans.. XD
aaa doumo arigatou kao-chan {}:D
ReplyDelete